CIREBON - Usai lima hari berada di Kota Cirebon dan sempat mengikuti serangkaian kegiatan, ke 32 biksu ini berkumpul di Alun-alun Kebumen, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk untuk melanjutkan kembali berjalan kaki dalam ritual thudong, Senin (22/5/2023) pagi.
Ke-32 biksu tersebut dilepas Wakil Walikota Cirebon, Hj. Eti Herawati yang juga dalam dihadiri sejumlah warga, bahkan ratusan pelajar juga turut mengiringi para biksu ini untuk kembali melakukan perjalanan kaki menuju Candi Borobudur.
Para pelajar terlihat juga berbaris di jalan yang dilalui para biksu dan menyapa ramah kepada para biksu. selain itu, sejumlah warga juga terlihat memberikan derma kepada para biksu saat melintas di pemukiman warga.
Warga juga memberikan air minum dan kebutuhan para biksu untuk bekal selama ritual perjalanan kaki menuju borobudur. Ditargetkan ke 32 biksu itu sampai di Candi Borobudur pada 1 juni mendatang yang terus didampingi dari Laskar Agung Macan Ali.
"Ini buat para biksu yang sedang thudong. Isinya beberapa kebutuhan mereka dan ini dari kita aja", Ujar Vero salah seorang warga sekitar.
Sementara itu, Panglima Tinggi Laskar Macan Ali, Prabu Diaz) - panglima laskar macan ali, menjelaskan, seusai di Cirebon, tadi pagi kota melepas kembali para biksu atau bhante, yang dilepas oleh wakil walikota.
"Dimulai dari titik 0 kilo meter alun alun lapangan Kebumen, kondisi kesehatan sampai hari ini alhamdulillah kemarin juga sempat cek up kondisi kesehatan, semuanya bagus dan juga diberikan vitamin, " tutur Prabu Diaz yang akrab disapa Mamo.
Diaz menambahkan, untuk targetnya berdasarkan dari hasil maping, pihaknya kalau per hari berjalan 35 sampai 40 kilo meter.
"Insya Allah, kami sudah sampai di Candi Borobudur, Muntilan, Jateng untuk mengikuti prosesi kegiatan hingga puncak hari raya Waisak, " ungkapnya.
Sebelumnya, ke 32 biksu ini melakukan ritual thudong dari Thailand pada 23 maret lalu dengan berjalan kaki melintasi sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura kemudian menyeberang masuk ke Indonesia dan menuju Candi Borobudur untuk mengikuti puncak hari raya Waisak di Candi Borobudur.